Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketika Si Kecil Tertidur Lagi Disaat Kunyanikan Lullaby


Saya memiliki banyak kisah dengan Si Kecil yang merupakan keponakan sendiri. Sebelum saya menulis, beberapa waktu yang lalu, barusan ia menghampiriku. Dengan senang hati, saya hentikan aktivitas membaca, dan larut dalam kebahagiaan bersamanya.


 



Berbagai kisah yang bahagia dan menyenangkan bersamanya amat sangat banyak. Akhir-akhir ini, saya mengajarinya menyanikan lagu karya Kang Pidi yang bertajuk Kucing adalah Anjingku. Bagiku, lagu tersebut memiliki makna yang dalam, bukan sekedar persoalaan anjing dan kucing saja, namun lebih dari itu.

 

Selain hal tersebut,  ada kegiatan yang tak terduga dengannya. Salah satu di antaranya, ia tertidur disaat kunyanikan Lullaby. Ketika  itu, saya mencoba mendendangkan lagu Lullaby karya Presiden Jancukers ‘Mbah Sujiwo Tejo’.

 

Di hari yang masih pagi, ia sudah terbangun dari tidurnya. Suaranya yang nyaring terdengar dari rumahku, memantik keinginan untuk menemuinya. Tidak seperti biasanya, ia bangun di pagi hari dan melakukan aktivitas di luar rumah dengan senang.

 

Suara yang lahir dari mulutnya, menyatu dengan dinginnya embun pagi, larut dalam pagi hari yang masih gelap. Ia lari-lari kecil di halaman. Setelah itu, saya keluar rumah dan menikmati udara di pagi hari. Kemudian duduk di sebuah kursi, dan menyaksikan lalu-lalang orang dan juga kendaraan.

 

Kemudian Si Kecil menghampiriku. Ia menyapaku terlebih dahulu, kemudian bergegas menuju tempat dimana aku berada. Ketika ia denganku, kugendong terlebih dahulu. Kuajak dia menikmati cuitan burung yang memecah pagi yang sunyi. Melihat jalanan yang terbuat dari paving, pohon mangga, dan sawo.

 

Setelah itu, kubawa ia duduk di sebuah kursi yang sebelumnya aku tempati. Kemudian saya mendendangkan lagu Lullaby (bahasa Jawa) karya Mbah Tejo. Yang lebih kurang, liriknya sebagai berikut.

 

Anakku anakku sing manis jo pijer nangis…sun gendong..sun lelelo lelo..ning pangwit wiwit bangbang wetan wis tanpa selo…..Saloko unine kephodang…,

 

Tak lupa saya mengelus-elus rambutnya. Sim salabim…..kemudian ia tertidur kembali, dibalut dengan gelap dan dinginnya pagi yang masih agak buta. Ia benar-benar tertidur, seingat saya, pernah juga kunyanikan lagu Nina Bobo, lagu Do Da Idi (Aceh), dan beberapa lagu pengantar tidur yang lain. Entah mengapa, ketika kudendangkan lagu Lullaby karya Mbah Tejo, ia benar-benar tertidur kembali. Lepas dari apapun judul lagunya, ketika badan pegal dan ngantuk menyerang plus takdir Tuhan, mata akan terpejam dan tertidur dengan sendirinya.